BSIP Pascapanen Laksanakan FGD Pembahasan Usulan PNPS
Program Nasional Perumusan Standar (PNPS) merupakan rencana kegiatan untuk merumuskan SNI dalam periode tertentu, yang dipublikasikan agar dapat diketahui oleh semua pihak yang berkepentingan. Untuk menyusun usulan PNPS yang akan diajukan, BSIP Pascapanen mengadakan FGD pada Selasa, 09 Juli 2024 yang bertempat di Aula Lantai 2 BSIP Pascapanen, Bogor.
Acara ini menghadirkan narasumber yaitu Prof. Sobir dan Prof. Irma Isnafia Arief (IPB), Ridwan Rachmat (BRIN) dan Sigit Ismaryanto (ABMI). Selain keempat narasumber tersebut hadir pula perwakilan dari 3 Ditjen teknis lingkup Kementerian Pertanian untuk memberi masukan terkait standar yang dibutuhkan oleh stakeholder binaan Ditjen Teknis ataupun program eksisting Ditjen Teknis di lapangan. Hadir pula sejumlah BSIP provinsi yang merupakan lokasi sentra produksi komoditas dalam PNPS yang dibahas.
Acara FGD yang dilaksanakan secara hybrid dibuka secara resmi oleh Kepala BSIP Pascapanen Pertanian, Asmarhansyah dan dihadiri oleh Tim Kegiatan PNPS BSIP Pascapanen. Asmarhansyah mengatakan dalam sambutannya, “Prinsip penyusunan PNPS adalah transparan dan terbuka, tidak memihak, relevan dan sesuai kebutuhan serta koheren” ujar Asmarhansyah.
Pada FGD ini dipaparkan tujuh usulan PNPS, yaitu Penanganan bunga potong krisan, Pengeringan cabai, Deteksi cepat infestasi kutu beras, Proses pascapanen jagung:beras, Batas cemaran mikroba pada produk pertanian segar siap edar, serta Penanganan pala dan Proses pascapanen lada.
Menurut, Prof. Sobir, usulan PNPS pengeringan cabai dan penanganan bunga potong krisan sangat tepat untuk diusulkan sebagai SNI proses yang dapat mendukung SNI Cabai kering dan SNI krisan potong yang dihasilkan sebelumnya di tahun 2023.
Pada komoditas tanaman pangan, menurut Ridwan Rachmat, usulan PNPS deteksi insfestasi kutu beras sangat penting untuk melengkapi SNI beras yang telah ada dan diharapkan dengan adanya SNI deteksi infestasi kutu beras maka dapat diketahui secara dini mengenai ada tidaknya infestasi kutu pada beras.